Pembentukan Karakter Remaja Melalui Kegiatan Karang
Taruna
ABSTRAK
Penelitian
bertujuan untuk mengetahui kegiatan dan proses pembentukan karakter remaja
melalui organisasi karang taruna.
Penelitian
dilakukan dengan cara wawancara kepada angota karan taruna khusunya ketua
karang taruna dan sie kewirausahaan. Karang taruna di desa ini merintis usaha
ternak lele pada bulan Desember 2010. Usaha yang dilakukan mendapatkan untung kurang lebih Rp
553.000,00 dalam kurun waktu 60 sampai 70 hari. Modal didapat dengan mengajukan
proposal ke beberapa instansi di Kabupaten Bantul.
Kegiatan
yang dilakukan selain sebagai pengisi waktu luang, juga dapat menumbuhkan jiwa
wirausaha, kreatifitas, kerjasama, kejujuran, serta tanggung jawab. Kegiatan
positif di karang taruna dapat mengurangi tindak kriminal di kalangan remaja.
Kata Kunci: Pembentukan karakter remaja, organisasi
karang taruna,
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pergaulan remaja
saat ini semakin memprihatinkan. Tingkat kriminalitas di kalangna remaja juga
semakin tinggi. Di media massa banyak memuat tindakan kriminal yang dilakukan
oleh remaja. Tindak kriminal tersebut berfariasi seperti tawuran, geng motor,
seks bebas, narkoba, pencurian, sampai pembunuhan. Pikiran Rakyat (2012) Dua
remaja yang mengaku masih melanjutkan studi di salah satu sekolah persamaan di
Kota Bandung, ditangkap jajaran Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Kota Bandung
Wetan. VJP (19), dan R (19), diringkus karena melakukan tindak pencurian dengan
kekerasan (curas). Kejadian ini semakin berkembang di masyarakat dan terkadang
hanya disebabkan hal-hal sepele.
Harian Kompas
(2008) memuat berita kriminal, di Bekasi, sekelompok remaja merampok, bahkan
membunuh korban, hanya gara-gara tergiur sepeda motor milik korban.
Tindakan-tindakan kriminal tersebut cukup meresahkan..Hal ini bahkan diperparah dengan tidak mampunya institusi
sekolah dan kepolisian untuk mengurangi angka kriminalitas di kalangan remaja
tersebut. Banyaknya geng motor akhir-akhir ini di kota-kota besar seperti
Jakarta memperbanyak torehan tindak kriminal remaja. Diduga kekerasan dan
perampokan telah diorganisir karena kejadian ini berlangsung berurutan.
Penyebeb kenakalan
remaja seperti dalam media massa dituduhkan terhadap diri remaja itu sendiri.
Padahal banyak yang menyebabkan perilaku remaja menyimpang. Kurangnya peran
masyarakat dalam mengawasi pergaulan remaja dan tidak adanya sarana atau wadah
untuk menyalurkan kreatifitas di dalam masyarakat merupakan salah satu
penyebabnya. Remaja selalu haus dengan pengalaman. Sebagian besar waktunya
dihabiskan dengan kegiatan bersama teman-teman sebaya.
Saat anak menginjak
usia remaja teman-teman dan masyarakat berperan paling banyak dalam proses
pembentukan karakter. Karakter yang dapat terbentuk melalui karang taruna
diantaranya sikap tanggung jawab, disiplin, kerjasama, kemandirian, dan jiwa
wirausaha. Adanya organisasi di dalam masyarakat menjadikan sarana positif
untuk pengembangan diri dan pembentukan karakter remaja. Organisasi karang taruna
merupakan organisasi yang ada di masyarakat baik itu di kota maupun di
pedesaan. Kegiatan-kegiatan dalam karang taruna melibatkan remaja secara
langsung sehingga mereka berperan aktif dalam pemecahan masalah yang ada
lingkungan sekitar.
Desa yang telah
mempunyai organisasi karang taruna secara terstruktur dan memberiakan wadah
untuk pengembangan kreativitas dan penanaman karakter remaja di desa. Organisasi di desa ini dapat diajadikan contoh
sebagai organisasi yang berhasil memberdayakan remaja.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa saja kegiatan
karang taruna?
2.
Bagaimana proses
pembentukan karakter remaja melalui sie kewirausahaan dengan kegiatan
peternakan ?
C.
Tujuan Penelitian
1.
Mengetahui kegiatan
karang taruna
2.
Mengetahuai proses
pembentukan karakter remaja melalaui sie kewirausahaan dengan kegiatan peternakan.
D.
Batasan Masalah
Organisasai yang
akan dibahas seputar karang taruna. Diantaranya struktur organisais,
kegiatan-kegiatan yang ada di dalam karang taruna, terutama peternakan yang
dilakukan remaja
E.
Manfaat Karya Tulis Ilmiah
Beberapa manfaat
karya tulis ilmiah ini diantaranya:
1.
Bagi remaja:
sebagai wadah proses sosial, pengembangan diri, kreatifitas serta pembentukan
dan penguatan karakter yang telah tertanam sejak kecil.
2.
Bagi masyarakat
sekitar: menambah pengetahuan tentang usaha peternakan lele.
F.
Penjelasan Istilah
1.
Karakter dalam
kamus Inggris-Indonesia berasal dari kata characer
yang berarti watak, karakter atau sifat. Karakter merupakan sifat yang
melekat pada sesuatu.
2.
Karang taruna Karang
taruna berasal dari kata “Karang” berarti tempat dan “Taruna” berarti pemuda.
BAB II
KAJIAN TEORI
A.
Pengertian Karakter dan Pembentukan Karakter
Ada berbagai
pendapat yang menjelaskan pengertian karakter Menurut para ahli (Darmiyati Zuchdi, 2011:
27-28) antara lain:
1.
Suyanto mendefinisikan
karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjaidi ciri khas tiap
individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat,
bangsa, dan negara.
2.
Pritchard karakter
adalah sesutu yang brkaitan dengan kebiasaan hidup individu yang bersifat
menetap dan cendrung positif.
3.
Lumpkin dalam
pendidikan jasmani dan olahraga, karakter antara lain digambarkan dalam bentuk
perilaku sportivitas, menghargai orang lain, menghargai fasilitas, pengendalian
diri, kemauan dan tanggung jawab.
4.
Munir karakter
adalah sebuah pola, baik itu pikiran, sikap maupun tindakan yang melekat pada
diri seseorang dengan kuat dan sulit dihilangkan.
Sedangkan menurut
Kemendiknas (2010:3) Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang
yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues)
yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir,
bersikap, dan bertindak.
Dapat ditarik
kesimpulan bahwa karakter merupakan kepribadian seseorang, cara berfikir, pola
perilaku, tindakan yang berkaitan dengan kebiasaan hidup, melekat dalam diri
seseorang dengan kuat sehingga sulit dihilangkan dan cenderung positif. Pembentukan
karakter bisa diartikan suatu proses membentuk sifat, kepribadian seseorang yang
mengarah pada sifat positif dan berkaitan dengan kebiasaan hidup. Sehingga
dapat diterima di dalam masyarakat.
B.
Pengertian Remaja
Remaja sering
diidentikan dengan usia belasan tahun, dalam bahasa inggris ”remaja” juga
disebut dengan istilah “Teenager”, selain kata adolescent. Akan tetapi remaja
tidak hanya dapat diidentifikasi berdasarkan usia, tetapi juga bisa ditelisik
dari kehidupan yang penuh dengan keceriaan, warna-warni, dan permulaan usia
mengenal lawan jenis. Menurut Hurlock (1981) remaja adalah mereka yang berada
pada usia 12-18 tahun. Monks, dkk (2000) memberi batasan usia remaja adalah
12-21 tahun. Menurut Stanley Hall (dalam Santrock, 2003) usia remaja berada
pada rentang 12-23 tahun. Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan para ahli,
bisa dilihat bahwa mulainya masa remaja relatif sama, tetapi berakhirnya masa
remaja sangat bervariasi (Episentrum, 2010: http://episentrum.com/search/melatih-kedisiplinan-remaja-html.html).
Masa remaja adalah
massa dimana seseorang masih mencari identitas diri, mencari pengalaman. Saat
menginjak usia remaja biasanya terjadi gejolak pada dirinya. Rasa ingin bebas
dan tidak mau diatur mulai timbul, tetapi di sisi lain mereka belum siap hidup
sendiri. Belum bisa memilih mana yang tepat bagi dirinya. Oleh karena itu masa
remaja merupakan masa paling rawan dan rentan terjadi penyimpangan. Apalagi
dalam pergaulan sekarang ini, apabila remaja salah dalam memilih teman bermain
ia akan ikut masuk ke dalam kelompok menyimpang tersebut. Selain itu, remaja
merasa malu apabila tidak bisa mengikuti perkembangan mode. Alhasil banyak
remaja yang terjerumus pada tindakan kriminal hanya karena ingin mengikuti
teman-temannya.
C.
Organisasi Karang Taruna
Karang taruna
berasal dari kata “Karang” berarti tempat dan “Taruna” berarti pemuda (Yuyun,
2011: http://onyuyun.blogspot.com/2011/10/pentingnya-organisasi-karang-taruna.html). Karang taruna merupakan tempat kegiatan yang
beranggotakan para pemuda. Sebagai organisasi tentunya karang taruna mempunyai
struktur organisasi dan program yang jelas. Program-program yang ada di dalam
kaang taruna bertujuan untuk menyelesaikan masalah dan menggali potensi yang
ada di lingkungannya. Keberlangsungan organisasi ini tergantung pemuda itu
sendiri karena merakalah yang berperan akaif dalam menjalankan program-program
yang telah disusun.
Karang taruna
sebagai wadah dan salah satu sarana untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera
karena karang taruna secara langsung berhubungan dengan kehidupan masyarakat
pedesaan. Karang taruna dapat dibilang sebagai tangan pemerintah dalam
mengembangkan potensi yang ada di desa. Setiap Karang Taruna melaksanakan
fungsi :
1. Penyelenggara
Usaha Kesejahteraan Sosial.
2. Penyelenggara
Pendidikan dan Pelatihan bagi masyarakat.
3. Penyelenggara
pemberdayaan masyarakat terutama generasi muda dilingkunggannya secara
komprehensif, terpadu dan terarah serta berkesinambungan.
4. Penyelenggara
kegiatan pengembangan jiwa kewirausahaan bagi generasi muda di lingkungannya.
5. Penanaman
pengertian, memupuk dan meningkatkan kesadaran tanggung jawab sosial generasi
muda.
6. Penumbuhan dan
pengembangan semangat kebersamaan, jiwa kekeluargaan, kesetiakawanan sosial dan
memperkuat nilai-nilai kearifan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
7. Pemupukan
kreatifitas generasi muda untuk dapat mengembangkan tanggung jawab sosial yang
bersifat rekreatif, kreatif, edukatif, ekonomis produktif dan kegiatan praktis
lainnya dengan mendayagunakan segala sumber dan potensi kesejahteraan sosial di
lingkungannya secara swadaya.
8. Penyelenggara
rujukan, pendampingan, dan advokasi sosial bagi penyandang masalah
kesejahteraan sosial.
9. Penguatan
sistem jaringan komunikasi, kerjasama, informasi dan kemitraan dengan berbagai
sektor lainnya.
10. Penyelenggara
usaha-usaha pencegahan permasalahan sosial yang aktual.
D.
Pembentukan Karakter Melalui Karang Taruna
Kegiatan yang
dilakukan karang taruna merujuk pada tugas dan fungsi dapat menumbuhkan
karakter positif bagi anggotanya, selain sebagai wadah kreatifitas dan
pengambangan diri. Karakter-karakter positif tersebut diantaranya kemampuan
bermasyarakat, kepemimpinan, tanggung jawab, pengembangan jiwa kewirausahaan,
semangat kebersamaan, kekeluargaan, kesetiakawanan sosial, persatuan, dan
pemupukan kreatifitas.
Kemampuan
bermasyarakat dalam hal ini adalah kemampuan bersosialisasi dengan masyarakat
baik di lingkungan tempat tinggalnya atau masyarakat di luar lingkungan tempat
tinggalnya. Karangtaruna dapat digunakan sebagai miniatur kehidupan
bersosialisasi yang sesungguhnya di masyarakat. Di dalam karangtaruna kita
belajar menghargai pendapat orang lain dan belajar bermusyawarah untuk
memecahkan masalah. Pengalaman seperti itu dapat kita gunakan dalam kehidupan
bermasyarakat.
Jiwa kepemimpinan
dapat dipupuk dalam struktur organisasi yang ada dalam karang taruna. Dalam
struktur organisasi ada ketua, wakil, dan struktur yang lain. Menjadi pemimpin
juga dapat melatih tanggung jawab kita sebagai orang yang dipercaya untuk
memimpim suatu jabatan yang telah diamanatkan.
Melalui sie kewirausahaan,
dapat melatih mengembangan jiwa wirausaha. Sie kewirausahaan menuntun pemuda
untuk berfikir kreatif memecahkan masalah di lingkungannya serta mencari
peluang yang menguntungkan.
Semangat kebersamaan
dapat tumbuh saat karangtaruna mengadakan acara seperti memperingati HUT RI.
Mengadakan suatu acara membutuhkan semangat kebersamaan dengan asas kekeluargaan
dalam memecahkan masalah. Membutuhkan kesetiakawanan sosial, persatuan, dan
pemupukan kreatifitas untuk kesuksesan acara tersebut.
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian
Penelitian kami lakukan dengan metode
wawancara dan quesioner. Dalam pengamatan yang kami lakukan, kami mewawancarai
ketua organisai karang taruna dan pengurus karan taruan sie kewirausahaan yang
membuat peternakan lele.
B.
Subyek Penelitian
Subyek dalam
penelitian ini adalah pemuda anggota karang
taruna khususnya
ketua karang taruna dan ketua sie kewirausahaan.
C.
Cara menganalisis data
Analisis diskripsi
kami gunakan untuk memberikan gambaran umum tentang data yang telah kami
peroleh. Gambaran umum tersebut kami jadikan acuan untuk melihat karakteristik
data. Selain itu dengan analisis deskriptif dapat dengan cepat mengoreksi data
yang telah diperoleh. Analisis diskriptif ini menjelaskan data-data yang telah
diperoleh dari wawancara.
BAB IV
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Wawancara Biaya dan Hasil Beternak Lele
Wawancara dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 3 Juni
2012 di Desa Soge, Kelurahan Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul,
Daerah Istimewa Yogyakarta. Wawancara di
tujukan kepada pengurus utama peternakan lele juga sebagai ketua sie
kewirausahaan organisasi karang taruna yaitu Sigit Nugroho. Usaha dirintis pada
bulan Desember 2010
No.
|
Pertanyaan
|
Jawaban
|
1.
|
Berapa modal yang
diperlukan untuk memulai beternak lele?
|
Pembelian bibit:
@Rp 100 x 5000
ekor = Rp 500.000;
Pembelian
perlengkapan:
Terpal (8m x 6m):
Rp 210.000;
Pembelian pakan:
Pakan: @Rp
210.000 x 15 : Rp 3.150.000;
Seribu ikan
memerlukan 3 karung pakan.
Lain-lain :
Obat probiotik:
Rp 60.000;
Jadi modal awal
untuk beternak lele kurang lebih Rp 3.920.000;
|
2.
|
Berapa hasil
penjualan lele yang didapat?
|
Hasil
keseluruhan:
Setiap seribu
ikan dalam kurun waktu 60 hari sampai 70 hari menghasilkan 90 kg sampai 110
kg lele dengan pemberian pakan 3 karung setiap seribu ikan selama 60 hari
sampai 70 hari.
Modal awal kita
5.000 bibit ikan akan menghasilkan kurang lebih 450 kg sampai 550 kg. Harga
jual ikan lele Rp 10.000;/kg. Jadi hasil penjualan lele setiap satu kali masa
panen kurang lebih Rp 4.500.000; sampai Rp 5.000.000;
|
3.
|
Bagaimana
pembagian hasil panen lele?
|
Upah perawatan:
Untuk awal usaha,
kita membagi jadwal kerja setiap hari secara bergiliran. Pemuda yang terlibat
penuh di dalam usaha ini ada 3 orang. Tetapi dalam kenyataannya ada beberapa
pemuda yang kadang-kadang ikut merawat kolam ini secara sukarela. Untuk
putaran pertama mereka bekerja secara sukarela. Kemudian untuk putaran
selanjutnya setiap orang mendapat upah 10% dari keuntungan panen. Sisa
keuntungan masuk ke kas karang taruna.
Modal berikutnya:
Dalam hasil
penjualan kotor Rp 4.500.000; terdapat jatah untuk membeli pakan, bibit dan
obat. Pembelian bibit sebanyak 5.000 ekor X @Rp 100; = Rp 500.000;. pembelian
pakan 15 karung X Rp 210.000; = Rp 3.150.000. pembelian obat Rp 60.000;
Sisa uang:
Hasil penjualan
ikan Rp 4.500.000;
Pembelian
bibit Rp
500.000;
Pembeian
pakan Rp 3.150.000;
Pembelian
obat Rp 60.000;
Rp 3.710.000;
Rp 790.000;
Tenaga perawatan untuk 3 orang
= 30% x Rp 790.000; = Rp 237.000, 00
Sisa uang sebesar Rp 790.000; - Rp 237.000; = Rp 553.000,00 masuk ke dalam
kas karang taruna.
|
4.
|
Dari mana modal
awal peternakan lele didapat?
|
Dari kas karang
taruna kita mendapat bantuan dana Rp 1.000.000;. kemudian kita mendapat
donatur dari beberapa warga berjumlah Rp 500.000. mendapat bantuan dari kas
listrik Rp 350.000;. Untuk terpal, ada sisa bantuan gempa bumi 2006 yang
masih disimpan salah satu warga. Kita juga membuat proposal yang diajukan ke
kabupaten bagian dinas pemuda dan olahraga, dinas peternakan dan posdaya atau
pos pemberdayaan perempuan. Dari dinas pemuda dan olahraga Rp 650.000;, dari
dinas peternakan kita mendapat bantuan bibit ikan lele. Dari posdaya kita
mendapat bantuan Rp 700.000;. jadi totalnya kita mendapat donatur berupa uang
sejumlah Rp 3.200.000; . Uang tersebut kita gunakan untuk membeli pakan Rp
3.150.000;
|
5.
|
Apa kendala dalam
beternak lele?
|
1.
Pada musim
hujan, terkadang kolam sering kebanjiran hingga membuat hampir 50% ikan di
kolam hanyut.
2.
Pada siang
hari saat kolam tidak dijaga, ada beberapa anak kecil yang suka memancing di
kolam.
|
6.
|
Apa alasan anda
memilih beternak lele daripada usaha yang lain?
|
1.
Karena ada lahan kolam warga
yang tidak terpakai. Jadi kita juga memanfaatkan lahan kosong untuk sesuatu
yang menghasilkan.
2.
Peralatan
yang digunakan untuk beternak lele mudah didapat.
3.
Ada beberapa
warga yang berpengalaman dalam dunia peternakan ikan lele.
4.
Mudah dalam
pemasarannya. Ada
tengkulak yang datang mengambil panen lele.
5.
Perawatannya mudah.
|
7.
|
Apa kelemahan
dari beternak lele ini?
|
1.
Dalam setiap
siklus satu kali panen selalu terdapat ikan yang mati karena hama penyakit, jumlahnya antara 1% sampai 5%.
|
8.
|
Kapan usaha ternak lele
dirintis?
|
Kira-kira bulan Desember 2010
|
B.
Analisis SWOT
1. Kelebihan (Strenght)
a)
Karena ada lahan kolam warga yang tidak terpakai. Jadi
kita juga memanfaatkan lahan kosong untuk sesuatu yang menghasilkan.
b)
Peralatan yang
digunakan untuk beternak lele mudah didapat.
c)
Ada beberapa warga
yang berpengalaman dalam dunia peternakan ikan lele.
d)
Mudah dalam
pemasarannya. Ada tengkulak
yang datang mengambil panen lele.
e)
Perawatannya mudah.
2. Kekurangan (Weakness)
a)
Dalam setiap siklus
satu kali panen selalu terdapat ikan yang mati karena hama penyakit, jumlahnya antara 1% sampai 5%.
3. Ruang Kesempatan yang Tersedia (Opportunity)
a) Masih sedikit usaha ternak lele di Kecamatan Sanden.
b) Pemasaran mudah karena banyak penjual lele.
4. Ancaman dan Penaggulangannya
a)
Pada musim hujan,
terkadang kolam sering kebanjiran hingga membuat hampir 50% ikan di kolam
hanyut. Pemuda membuat tanggul di sekitar
kolam agar ikan tidak hanyut jauh dari kolam.
b)
Pada siang hari
saat kolam tidak dijaga, ada beberapa anak kecil yang suka memancing di kolam. Disekiar kolam dibuat jaring yang agak tinggi agar
anak-anak kecil tidak bisa memancing di kolam.
Melihat
kelebihan dan kelemahan di atas usaha ternak lele mempunyai peluang yang bagus.
Perawatan dan pemasaran mudah serta modal yang tidak terlalu besar cocok untuk
usaha anak muda. Usaha ternak lele mendapat untung kurang lebih Rp 553.000,00
dalam kurun waktu 60 sampai 70 hari.
Usaha peternakan lele yang ada di desa ini
menjadikan karang taruna mempunyai fungsi sesuai dengan Buku Pedoman Karang
Taruna. Usaha ini dapat menjadi wadah anak muda dalam berwirausaha. Melatih
bekerjasama, dan kejujuran. Anak muda dapat belajar dan mendapat pengalaman membuat
usaha. Diharapkan ke depan dapat mendirikan usaha sendiri. Menumbuhan dan mengembangan
semangat kebersamaan, jiwa kekeluargaan, dan kesetiakawanan
sosial, memberikan kegiatann positif sehinga dapat
mengurangi tindakan kriminal remaja. Paling penting adalah dapat
mengembangkan tanggung jawab sosial yang bersifat rekreatif, kreatif, edukatif,
ekonomis produktif dan kegiatan praktis.
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. Kesimpulan
1.
Kegiatan
karang taruna salah satunya adalah peternakan lele yang
dijalankan oleh pemuda khususnya sie kewirausahaan.
2.
Usaha
peternakan lele menjadi tempat pembelajaran berwirausaha anggota karang taruna,
proses penumbuhkan kreatfitas, tanggung jawab, kejujuran serta kerjasama.
B. Saran
1.
Peternakan yang
hanya melibatkan tiga pemuda lebih baik dikembangkan lagi dan menggandeng
pemuda-pemuda yang lain.
2.
Anggota karang
taruna atau orang yang ahli di bidang peternakan membuat inovasi agar dapat
meningkatkan kwalitas lele dan meningkatkan keuntungan.
Daftar pustaka
Episentrum. 2010. Pesikologi Remaja, Karakteristik, dan Permasalahannya diunduh
dari http://episentrum.com/search/melatih-kedisiplinan-remaja-html.html pada hari rabu 6 Juni 2012 pukul 11.15
Harian Kompas. 2008. Remaja dan Kriminalitas diunduh dari
http://nasional.kompas.com/read/2008/12/21/01115931/remaja.dan.kriminalitas pada hari selasa 5 Juni 2012 pukul 14.30.
Khaerul Umam Noer. 2009. Meninjau Ulang Kriminalitas Remaja diunduh dari
http://www.scribd.com/doc/6241288/KRIMINALITAS-REMAJA pada hari selasa 5 Juni 2012 pukul 14.40.
Nurul Yuyun Annisa, 2011. Pentingnya Organisasi Karang Taruna diunduh dari
http://onyuyun.blogspot.com/2011/10/pentingnya-organisasi-karang-taruna.html pada hari Rabu, 6 Juni 2012 pukul 13.30.
Pikiran Rakyat On Line.2012. Dua Remaja Pelaku Curas Incar Korban Wanita
diunduh dari http://www.pikiran-rakyat.com/node/189737 pada hari slasa 5 Juni 2012 pukul 14.00
Waskitho. 2010. Review Buku Pedoman Karang Taruna dunduh dari
http://crackbone.wordpress.com/review-buku-pedoman-dasar-karang-taruna/ hari Rabu, 6 Juni 2012 pukul 14.00
Zuchdi,
Darmiyati (ed). 2011. Pendidikan Karakter
dalam Perspektif Teori dan Praktik. Yogyakarta: UNY Press
Smoga indonesia makin maju dg muda mudi yg makin kreatif, good luck ..
BalasHapusKegiatan positif untuk anak muda salah satunya harus di isi dengan yang namanya belajar dan melek finansial.
BalasHapusMungkin bisa diambil contoh anak muda yang sudah dari dini menyadari bahwa investasi itu penting.
investasi sejak masih muda