Kamis, 21 Juni 2012

Pembentukan Karakter Remaja Melalui Kegiatan Karang Taruna


Pembentukan Karakter Remaja Melalui Kegiatan Karang Taruna

ABSTRAK
            Penelitian bertujuan untuk mengetahui kegiatan dan proses pembentukan karakter remaja melalui organisasi karang taruna.
            Penelitian dilakukan dengan cara wawancara kepada angota karan taruna khusunya ketua karang taruna dan sie kewirausahaan. Karang taruna di desa ini merintis usaha ternak lele pada bulan Desember 2010. Usaha yang dilakukan mendapatkan untung kurang lebih Rp 553.000,00 dalam kurun waktu 60 sampai 70 hari. Modal didapat dengan mengajukan proposal ke beberapa instansi di Kabupaten Bantul.
            Kegiatan yang dilakukan selain sebagai pengisi waktu luang, juga dapat menumbuhkan jiwa wirausaha, kreatifitas, kerjasama, kejujuran, serta tanggung jawab. Kegiatan positif di karang taruna dapat mengurangi tindak kriminal di kalangan remaja.
Kata Kunci: Pembentukan karakter remaja, organisasi karang taruna,









BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Pergaulan remaja saat ini semakin memprihatinkan. Tingkat kriminalitas di kalangna remaja juga semakin tinggi. Di media massa banyak memuat tindakan kriminal yang dilakukan oleh remaja. Tindak kriminal tersebut berfariasi seperti tawuran, geng motor, seks bebas, narkoba, pencurian, sampai pembunuhan. Pikiran Rakyat (2012) Dua remaja yang mengaku masih melanjutkan studi di salah satu sekolah persamaan di Kota Bandung, ditangkap jajaran Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Kota Bandung Wetan. VJP (19), dan R (19), diringkus karena melakukan tindak pencurian dengan kekerasan (curas). Kejadian ini semakin berkembang di masyarakat dan terkadang hanya disebabkan hal-hal sepele.
Harian Kompas (2008) memuat berita kriminal, di Bekasi, sekelompok remaja merampok, bahkan membunuh korban, hanya gara-gara tergiur sepeda motor milik korban. Tindakan-tindakan kriminal tersebut cukup meresahkan..Hal ini bahkan diperparah dengan tidak mampunya institusi sekolah dan kepolisian untuk mengurangi angka kriminalitas di kalangan remaja tersebut. Banyaknya geng motor akhir-akhir ini di kota-kota besar seperti Jakarta memperbanyak torehan tindak kriminal remaja. Diduga kekerasan dan perampokan telah diorganisir karena kejadian ini berlangsung berurutan.
Penyebeb kenakalan remaja seperti dalam media massa dituduhkan terhadap diri remaja itu sendiri. Padahal banyak yang menyebabkan perilaku remaja menyimpang. Kurangnya peran masyarakat dalam mengawasi pergaulan remaja dan tidak adanya sarana atau wadah untuk menyalurkan kreatifitas di dalam masyarakat merupakan salah satu penyebabnya. Remaja selalu haus dengan pengalaman. Sebagian besar waktunya dihabiskan dengan kegiatan bersama teman-teman sebaya.
Saat anak menginjak usia remaja teman-teman dan masyarakat berperan paling banyak dalam proses pembentukan karakter. Karakter yang dapat terbentuk melalui karang taruna diantaranya sikap tanggung jawab, disiplin, kerjasama, kemandirian, dan jiwa wirausaha. Adanya organisasi di dalam masyarakat menjadikan sarana positif untuk pengembangan diri dan pembentukan karakter remaja. Organisasi karang taruna merupakan organisasi yang ada di masyarakat baik itu di kota maupun di pedesaan. Kegiatan-kegiatan dalam karang taruna melibatkan remaja secara langsung sehingga mereka berperan aktif dalam pemecahan masalah yang ada lingkungan sekitar.
Desa yang telah mempunyai organisasi karang taruna secara terstruktur dan memberiakan wadah untuk pengembangan kreativitas dan penanaman karakter remaja di desa. Organisasi di desa ini dapat diajadikan contoh sebagai organisasi yang berhasil memberdayakan remaja.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa saja kegiatan karang taruna?
2.      Bagaimana proses pembentukan karakter remaja melalui sie kewirausahaan dengan kegiatan peternakan ?


C.    Tujuan Penelitian
1.      Mengetahui kegiatan karang taruna
2.      Mengetahuai proses pembentukan karakter remaja melalaui sie kewirausahaan dengan kegiatan peternakan.

D.    Batasan Masalah
Organisasai yang akan dibahas seputar karang taruna. Diantaranya struktur organisais, kegiatan-kegiatan yang ada di dalam karang taruna, terutama peternakan yang dilakukan remaja
E.     Manfaat Karya Tulis Ilmiah
Beberapa manfaat karya tulis ilmiah ini diantaranya:
1.      Bagi remaja: sebagai wadah proses sosial, pengembangan diri, kreatifitas serta pembentukan dan penguatan karakter yang telah tertanam sejak kecil.
2.      Bagi masyarakat sekitar: menambah pengetahuan tentang usaha peternakan lele.

F.     Penjelasan Istilah
1.      Karakter dalam kamus Inggris-Indonesia berasal dari kata characer yang berarti watak, karakter atau sifat. Karakter merupakan sifat yang melekat pada sesuatu.
2.      Karang taruna Karang taruna berasal dari kata “Karang” berarti tempat dan “Taruna” berarti pemuda.


BAB II
KAJIAN TEORI
A.    Pengertian Karakter dan Pembentukan Karakter
Ada berbagai pendapat yang menjelaskan pengertian karakter  Menurut para ahli (Darmiyati Zuchdi, 2011: 27-28) antara lain:
1.      Suyanto mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjaidi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.
2.      Pritchard karakter adalah sesutu yang brkaitan dengan kebiasaan hidup individu yang bersifat menetap dan cendrung positif.
3.      Lumpkin dalam pendidikan jasmani dan olahraga, karakter antara lain digambarkan dalam bentuk perilaku sportivitas, menghargai orang lain, menghargai fasilitas, pengendalian diri, kemauan dan tanggung jawab.
4.      Munir karakter adalah sebuah pola, baik itu pikiran, sikap maupun tindakan yang melekat pada diri seseorang dengan kuat dan sulit dihilangkan.
Sedangkan menurut Kemendiknas (2010:3) Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter merupakan kepribadian seseorang, cara berfikir, pola perilaku, tindakan yang berkaitan dengan kebiasaan hidup, melekat dalam diri seseorang dengan kuat sehingga sulit dihilangkan dan cenderung positif. Pembentukan karakter bisa diartikan suatu proses membentuk sifat, kepribadian seseorang yang mengarah pada sifat positif dan berkaitan dengan kebiasaan hidup. Sehingga dapat diterima di dalam masyarakat.

B.     Pengertian Remaja
Remaja sering diidentikan dengan usia belasan tahun, dalam bahasa inggris ”remaja” juga disebut dengan istilah “Teenager”, selain kata adolescent. Akan tetapi remaja tidak hanya dapat diidentifikasi berdasarkan usia, tetapi juga bisa ditelisik dari kehidupan yang penuh dengan keceriaan, warna-warni, dan permulaan usia mengenal lawan jenis. Menurut Hurlock (1981) remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun. Monks, dkk (2000) memberi batasan usia remaja adalah 12-21 tahun. Menurut Stanley Hall (dalam Santrock, 2003) usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun. Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan para ahli, bisa dilihat bahwa mulainya masa remaja relatif sama, tetapi berakhirnya masa remaja sangat bervariasi (Episentrum, 2010: http://episentrum.com/search/melatih-kedisiplinan-remaja-html.html).
Masa remaja adalah massa dimana seseorang masih mencari identitas diri, mencari pengalaman. Saat menginjak usia remaja biasanya terjadi gejolak pada dirinya. Rasa ingin bebas dan tidak mau diatur mulai timbul, tetapi di sisi lain mereka belum siap hidup sendiri. Belum bisa memilih mana yang tepat bagi dirinya. Oleh karena itu masa remaja merupakan masa paling rawan dan rentan terjadi penyimpangan. Apalagi dalam pergaulan sekarang ini, apabila remaja salah dalam memilih teman bermain ia akan ikut masuk ke dalam kelompok menyimpang tersebut. Selain itu, remaja merasa malu apabila tidak bisa mengikuti perkembangan mode. Alhasil banyak remaja yang terjerumus pada tindakan kriminal hanya karena ingin mengikuti teman-temannya.
C.    Organisasi Karang Taruna
Karang taruna berasal dari kata “Karang” berarti tempat dan “Taruna” berarti pemuda (Yuyun, 2011: http://onyuyun.blogspot.com/2011/10/pentingnya-organisasi-karang-taruna.html). Karang taruna merupakan tempat kegiatan yang beranggotakan para pemuda. Sebagai organisasi tentunya karang taruna mempunyai struktur organisasi dan program yang jelas. Program-program yang ada di dalam kaang taruna bertujuan untuk menyelesaikan masalah dan menggali potensi yang ada di lingkungannya. Keberlangsungan organisasi ini tergantung pemuda itu sendiri karena merakalah yang berperan akaif dalam menjalankan program-program yang telah disusun.
Karang taruna sebagai wadah dan salah satu sarana untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera karena karang taruna secara langsung berhubungan dengan kehidupan masyarakat pedesaan. Karang taruna dapat dibilang sebagai tangan pemerintah dalam mengembangkan potensi yang ada di desa. Setiap Karang Taruna melaksanakan fungsi :
1.      Penyelenggara Usaha Kesejahteraan Sosial.
2.      Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan bagi masyarakat.
3.      Penyelenggara pemberdayaan masyarakat terutama generasi muda dilingkunggannya secara komprehensif, terpadu dan terarah serta berkesinambungan.
4.      Penyelenggara kegiatan pengembangan jiwa kewirausahaan bagi generasi muda di lingkungannya.
5.      Penanaman pengertian, memupuk dan meningkatkan kesadaran tanggung jawab sosial generasi muda.
6.      Penumbuhan dan pengembangan semangat kebersamaan, jiwa kekeluargaan, kesetiakawanan sosial dan memperkuat nilai-nilai kearifan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7.      Pemupukan kreatifitas generasi muda untuk dapat mengembangkan tanggung jawab sosial yang bersifat rekreatif, kreatif, edukatif, ekonomis produktif dan kegiatan praktis lainnya dengan mendayagunakan segala sumber dan potensi kesejahteraan sosial di lingkungannya secara swadaya.
8.      Penyelenggara rujukan, pendampingan, dan advokasi sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial.
9.      Penguatan sistem jaringan komunikasi, kerjasama, informasi dan kemitraan dengan berbagai sektor lainnya.
10. Penyelenggara usaha-usaha pencegahan permasalahan sosial yang aktual.

D.    Pembentukan Karakter Melalui Karang Taruna
Kegiatan yang dilakukan karang taruna merujuk pada tugas dan fungsi dapat menumbuhkan karakter positif bagi anggotanya, selain sebagai wadah kreatifitas dan pengambangan diri. Karakter-karakter positif tersebut diantaranya kemampuan bermasyarakat, kepemimpinan, tanggung jawab, pengembangan jiwa kewirausahaan, semangat kebersamaan, kekeluargaan, kesetiakawanan sosial, persatuan, dan pemupukan kreatifitas.
Kemampuan bermasyarakat dalam hal ini adalah kemampuan bersosialisasi dengan masyarakat baik di lingkungan tempat tinggalnya atau masyarakat di luar lingkungan tempat tinggalnya. Karangtaruna dapat digunakan sebagai miniatur kehidupan bersosialisasi yang sesungguhnya di masyarakat. Di dalam karangtaruna kita belajar menghargai pendapat orang lain dan belajar bermusyawarah untuk memecahkan masalah. Pengalaman seperti itu dapat kita gunakan dalam kehidupan bermasyarakat.
Jiwa kepemimpinan dapat dipupuk dalam struktur organisasi yang ada dalam karang taruna. Dalam struktur organisasi ada ketua, wakil, dan struktur yang lain. Menjadi pemimpin juga dapat melatih tanggung jawab kita sebagai orang yang dipercaya untuk memimpim suatu jabatan yang telah diamanatkan.
Melalui sie kewirausahaan, dapat melatih mengembangan jiwa wirausaha. Sie kewirausahaan menuntun pemuda untuk berfikir kreatif memecahkan masalah di lingkungannya serta mencari peluang yang menguntungkan.
Semangat kebersamaan dapat tumbuh saat karangtaruna mengadakan acara seperti memperingati HUT RI. Mengadakan suatu acara membutuhkan semangat kebersamaan dengan asas kekeluargaan dalam memecahkan masalah. Membutuhkan kesetiakawanan sosial, persatuan, dan pemupukan kreatifitas untuk kesuksesan acara tersebut.





BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.    Jenis Penelitian
Penelitian kami lakukan dengan metode wawancara dan quesioner. Dalam pengamatan yang kami lakukan, kami mewawancarai ketua organisai karang taruna dan pengurus karan taruan sie kewirausahaan yang membuat peternakan lele.

B.     Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah pemuda anggota karang taruna khususnya ketua karang taruna dan ketua sie kewirausahaan.
C.    Cara menganalisis data
Analisis diskripsi kami gunakan untuk memberikan gambaran umum tentang data yang telah kami peroleh. Gambaran umum tersebut kami jadikan acuan untuk melihat karakteristik data. Selain itu dengan analisis deskriptif dapat dengan cepat mengoreksi data yang telah diperoleh. Analisis diskriptif ini menjelaskan data-data yang telah diperoleh dari wawancara.







BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.    Wawancara Biaya dan Hasil Beternak Lele
Wawancara  dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 3 Juni 2012 di Desa Soge, Kelurahan Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.  Wawancara di tujukan kepada pengurus utama peternakan lele juga sebagai ketua sie kewirausahaan organisasi karang taruna yaitu Sigit Nugroho. Usaha dirintis pada bulan Desember 2010

No.
Pertanyaan
Jawaban
1.
Berapa modal yang diperlukan untuk memulai beternak lele?




Pembelian bibit:
@Rp 100 x 5000 ekor = Rp 500.000;

Pembelian perlengkapan:
Terpal (8m x 6m): Rp 210.000;

Pembelian pakan:
Pakan: @Rp 210.000 x 15 : Rp 3.150.000;
Seribu ikan memerlukan 3 karung pakan.

Lain-lain :
Obat probiotik: Rp 60.000;

Jadi modal awal untuk beternak lele kurang lebih Rp 3.920.000;

2.
Berapa hasil penjualan lele yang didapat?





Hasil keseluruhan:
Setiap seribu ikan dalam kurun waktu 60 hari sampai 70 hari menghasilkan 90 kg sampai 110 kg lele dengan pemberian pakan 3 karung setiap seribu ikan selama 60 hari sampai 70 hari.
Modal awal kita 5.000 bibit ikan akan menghasilkan kurang lebih 450 kg sampai 550 kg. Harga jual ikan lele Rp 10.000;/kg. Jadi hasil penjualan lele setiap satu kali masa panen kurang lebih Rp 4.500.000; sampai Rp 5.000.000;

3.
Bagaimana pembagian hasil panen lele?




Upah perawatan:
Untuk awal usaha, kita membagi jadwal kerja setiap hari secara bergiliran. Pemuda yang terlibat penuh di dalam usaha ini ada 3 orang. Tetapi dalam kenyataannya ada beberapa pemuda yang kadang-kadang ikut merawat kolam ini secara sukarela. Untuk putaran pertama mereka bekerja secara sukarela. Kemudian untuk putaran selanjutnya setiap orang mendapat upah 10% dari keuntungan panen. Sisa keuntungan masuk ke kas karang taruna.

Modal berikutnya:
Dalam hasil penjualan kotor Rp 4.500.000; terdapat jatah untuk membeli pakan, bibit dan obat. Pembelian bibit sebanyak 5.000 ekor X @Rp 100; = Rp 500.000;. pembelian pakan 15 karung X Rp 210.000; = Rp 3.150.000. pembelian obat Rp 60.000;

Sisa uang:
Hasil penjualan ikan                   Rp 4.500.000;
Pembelian bibit     Rp    500.000;
Pembeian pakan    Rp 3.150.000;
Pembelian obat      Rp     60.000;
 

Rp 3.710.000;


Rp    790.000;
Tenaga perawatan untuk 3 orang
= 30% x Rp 790.000; = Rp 237.000, 00
Sisa uang sebesar Rp 790.000; - Rp 237.000; = Rp 553.000,00 masuk ke dalam kas karang taruna.

4.
Dari mana modal awal peternakan lele didapat?

Dari kas karang taruna kita mendapat bantuan dana Rp 1.000.000;. kemudian kita mendapat donatur dari beberapa warga berjumlah Rp 500.000. mendapat bantuan dari kas listrik Rp 350.000;. Untuk terpal, ada sisa bantuan gempa bumi 2006 yang masih disimpan salah satu warga. Kita juga membuat proposal yang diajukan ke kabupaten bagian dinas pemuda dan olahraga, dinas peternakan dan posdaya atau pos pemberdayaan perempuan. Dari dinas pemuda dan olahraga Rp 650.000;, dari dinas peternakan kita mendapat bantuan bibit ikan lele. Dari posdaya kita mendapat bantuan Rp 700.000;. jadi totalnya kita mendapat donatur berupa uang sejumlah Rp 3.200.000; . Uang tersebut kita gunakan untuk membeli pakan Rp 3.150.000;


5.
Apa kendala dalam beternak lele?
1.      Pada musim hujan, terkadang kolam sering kebanjiran hingga membuat hampir 50% ikan di kolam hanyut.
2.      Pada siang hari saat kolam tidak dijaga, ada beberapa anak kecil yang suka memancing di kolam.


6.
Apa alasan anda memilih beternak lele daripada usaha yang lain?
1.      Karena ada lahan kolam warga yang tidak terpakai. Jadi kita juga memanfaatkan lahan kosong untuk sesuatu yang menghasilkan.
2.      Peralatan yang digunakan untuk beternak lele mudah didapat.
3.      Ada beberapa warga yang berpengalaman dalam dunia peternakan ikan lele.
4.      Mudah dalam pemasarannya. Ada tengkulak yang datang mengambil panen lele.
5.       Perawatannya mudah.

7.
Apa kelemahan dari beternak lele ini?
1.      Dalam setiap siklus satu kali panen selalu terdapat ikan yang mati karena hama penyakit, jumlahnya antara 1% sampai 5%.

8.
Kapan usaha ternak lele dirintis?
Kira-kira bulan Desember 2010

B.     Analisis SWOT
1.      Kelebihan (Strenght)
a)      Karena ada lahan kolam warga yang tidak terpakai. Jadi kita juga memanfaatkan lahan kosong untuk sesuatu yang menghasilkan.
b)      Peralatan yang digunakan untuk beternak lele mudah didapat.
c)      Ada beberapa warga yang berpengalaman dalam dunia peternakan ikan lele.
d)     Mudah dalam pemasarannya. Ada tengkulak yang datang mengambil panen lele.
e)      Perawatannya mudah.
2.      Kekurangan (Weakness)
a)      Dalam setiap siklus satu kali panen selalu terdapat ikan yang mati karena hama penyakit, jumlahnya antara 1% sampai 5%.
3.      Ruang Kesempatan yang Tersedia (Opportunity)
a)      Masih sedikit usaha ternak lele di Kecamatan Sanden.
b)      Pemasaran mudah karena banyak penjual lele.
4.      Ancaman dan Penaggulangannya
a)      Pada musim hujan, terkadang kolam sering kebanjiran hingga membuat hampir 50% ikan di kolam hanyut. Pemuda membuat tanggul di sekitar kolam agar ikan tidak hanyut jauh dari kolam.
b)      Pada siang hari saat kolam tidak dijaga, ada beberapa anak kecil yang suka memancing di kolam. Disekiar kolam dibuat jaring yang agak tinggi agar anak-anak kecil tidak bisa memancing di kolam.
            Melihat kelebihan dan kelemahan di atas usaha ternak lele mempunyai peluang yang bagus. Perawatan dan pemasaran mudah serta modal yang tidak terlalu besar cocok untuk usaha anak muda. Usaha ternak lele mendapat untung kurang lebih Rp 553.000,00 dalam kurun waktu 60 sampai 70 hari.
             Usaha peternakan lele yang ada di desa ini menjadikan karang taruna mempunyai fungsi sesuai dengan Buku Pedoman Karang Taruna. Usaha ini dapat menjadi wadah anak muda dalam berwirausaha. Melatih bekerjasama, dan kejujuran. Anak muda dapat belajar dan mendapat pengalaman membuat usaha. Diharapkan ke depan dapat mendirikan usaha sendiri. Menumbuhan dan mengembangan semangat kebersamaan, jiwa kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial, memberikan kegiatann positif sehinga dapat mengurangi tindakan kriminal remaja. Paling penting adalah dapat mengembangkan tanggung jawab sosial yang bersifat rekreatif, kreatif, edukatif, ekonomis produktif dan kegiatan praktis.










BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
1.      Kegiatan karang taruna salah satunya adalah peternakan lele yang dijalankan oleh pemuda khususnya sie kewirausahaan.
2.      Usaha peternakan lele menjadi tempat pembelajaran berwirausaha anggota karang taruna, proses penumbuhkan kreatfitas, tanggung jawab, kejujuran serta kerjasama.
B.     Saran
1.      Peternakan yang hanya melibatkan tiga pemuda lebih baik dikembangkan lagi dan menggandeng pemuda-pemuda yang lain.
2.      Anggota karang taruna atau orang yang ahli di bidang peternakan membuat inovasi agar dapat meningkatkan kwalitas lele dan meningkatkan keuntungan.








Daftar pustaka
Episentrum. 2010. Pesikologi Remaja, Karakteristik, dan Permasalahannya diunduh
dari http://episentrum.com/search/melatih-kedisiplinan-remaja-html.html pada hari rabu 6 Juni 2012 pukul 11.15

 

Harian Kompas. 2008. Remaja dan Kriminalitas diunduh dari

http://nasional.kompas.com/read/2008/12/21/01115931/remaja.dan.kriminalitas pada hari selasa 5 Juni 2012 pukul 14.30.

 

Khaerul Umam Noer. 2009. Meninjau Ulang Kriminalitas Remaja diunduh dari

http://www.scribd.com/doc/6241288/KRIMINALITAS-REMAJA pada hari selasa 5 Juni 2012 pukul 14.40.

 

Nurul Yuyun Annisa, 2011. Pentingnya Organisasi Karang Taruna diunduh dari

http://onyuyun.blogspot.com/2011/10/pentingnya-organisasi-karang-taruna.html pada hari Rabu, 6 Juni 2012 pukul 13.30.

 

Pikiran Rakyat On Line.2012. Dua Remaja Pelaku Curas Incar Korban Wanita

diunduh dari http://www.pikiran-rakyat.com/node/189737 pada hari slasa 5 Juni 2012 pukul 14.00

 

Waskitho. 2010. Review Buku Pedoman Karang Taruna dunduh dari

http://crackbone.wordpress.com/review-buku-pedoman-dasar-karang-taruna/ hari Rabu, 6 Juni 2012 pukul 14.00

Zuchdi, Darmiyati (ed). 2011. Pendidikan Karakter dalam Perspektif Teori dan Praktik. Yogyakarta: UNY Press

2 komentar:

  1. Smoga indonesia makin maju dg muda mudi yg makin kreatif, good luck ..

    BalasHapus
  2. Kegiatan positif untuk anak muda salah satunya harus di isi dengan yang namanya belajar dan melek finansial.
    Mungkin bisa diambil contoh anak muda yang sudah dari dini menyadari bahwa investasi itu penting.
    investasi sejak masih muda

    BalasHapus